Cari Blog Ini

12 Maret 2011

Immortality

seperti waktu yang tak mau kembali
seperti angan yang selalu melayang
seperti mimpi yang tak terbeli
seperti langkah yang tak pernah mudah

alangkah hidup ini memberi ribuan jenuh, suka, derita. tiap detik yang terhirup, tiap menit yang tertinggal, memberi keyakinan sekaligus sangsi; kehidupan bukan untuk dipermainkan. tiap nyawa adalah anugerah, tiap kekosongan adalah sarana menghamba, tiap keramaian adalah jalan menuju keabadian. begitu tersesatnya jika jiwa menghempaskan nisbi dirinya pada dunia. tidakkah kerinduannya akan terbentur pada alam jika berlama dalam tidur yang panjang?
mengukur keniscayaan bukan sebuah jalan, hanya melintasi pemikiran sesaat yang hanya menyesatkan. jalan itu begitu panas, namun telapak kadang merasa sangat dingin melintasnya. seperti mengejar pengharapan yang musnah saat mata nanar melihatnya. berkali-kali tertipu tidak membuat jiwa kembali, tidak membuat jiwa menjadi resah, tidak membuat jiwa menjadi jera. semuanya menjadi nikmat, menjadi bahagia.

ayolah kita nikmati
ayolah kita berbagi
ayolah kita sadardiri
ayolah ayolah ayolah

03 Juni 2009

kopi dan remahremah

engkau pun berlari setelah menghabiskan sisa malam
malam yang begitu getir kau tenggak habis
hingga tak ada ruang bagiku untuk menghela
saat kejenuhan mulai menyatukan hasrat dan impian

tunggulah, kawan
larimu terlalu kencang
kau biarkan aku terbaring nista bersama sampah
kakiku tak bisa kutarik cepatcepat
semakin kupaksa bumi ini menyedot semakin dalam

minumlah secangkir kopi di kedai hatimu
biarkan aroma itu menenangkan garangmu
resapilah sampai engkau nisbi
dengan begitu gambargambar kelelahan
segera akan memudar dari dahimu

ayolah, kawan
singgahlah sejenak di pelataran ini
tanah lapang yang biasa kita gunakan untuk bermain nasib
mengundinya dan salah satu dari kita akan kalah
mengutukinya, mencacinya, lalu membuang jauhjauh
setiap syakwasangka masingmasing kita

oh ya, aku sudah menyiapkan remahremah takdir
untuk menemani engkau minum kopi

Jogja, 2 Juni 2009