Cari Blog Ini

03 Juni 2009

kopi dan remahremah

engkau pun berlari setelah menghabiskan sisa malam
malam yang begitu getir kau tenggak habis
hingga tak ada ruang bagiku untuk menghela
saat kejenuhan mulai menyatukan hasrat dan impian

tunggulah, kawan
larimu terlalu kencang
kau biarkan aku terbaring nista bersama sampah
kakiku tak bisa kutarik cepatcepat
semakin kupaksa bumi ini menyedot semakin dalam

minumlah secangkir kopi di kedai hatimu
biarkan aroma itu menenangkan garangmu
resapilah sampai engkau nisbi
dengan begitu gambargambar kelelahan
segera akan memudar dari dahimu

ayolah, kawan
singgahlah sejenak di pelataran ini
tanah lapang yang biasa kita gunakan untuk bermain nasib
mengundinya dan salah satu dari kita akan kalah
mengutukinya, mencacinya, lalu membuang jauhjauh
setiap syakwasangka masingmasing kita

oh ya, aku sudah menyiapkan remahremah takdir
untuk menemani engkau minum kopi

Jogja, 2 Juni 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar