Kenapa kau harus kembali
Di teras zamanku yang usang
Saat hujan merontokkan lolongan keheningan
Dan mengundang dernyit keperihan
Tidakkah kau sadar
Ranting tlah patah dengan jarimu
Dan daun sayap malam menghiba
Rindukan sekeping pagi
Terbit diantara dua kalimatmu
Pada hujan ini, kau kembali taburi
Luka berbingkai senyum juga ketulusan
Meradam telah tubuhku
Oleh bayang-bayang dan siluetmu
Aku terpaku kesunyian
Desember 1997
Tidak ada komentar:
Posting Komentar