Cari Blog Ini

29 April 2008

lukisan masa lalu

Setiap kulukis malam yang tegantung di dinding masa
Terlintas bayangan masa lalu
memuntahkan ribuan sumpah
Lalu segera kunaiki senja yang berjalan pelan
Dengan iringan sihir arak yang membakar nyaliku
Pernahkah kau merasakan kesendirian kawan ?
Terbunuh kesetiaan
Binasa oleh kedamaian
Tercabik merahnya luka yang tumpah
Dan saudara yang di darahnya aku menyelinap
Terlempar jauh sampai tak bisa
Kubaca mana nyawa mana raga
Kurajuk malam agar segera mau beradu denganku
Telah kugelar permadani tuk bermasyuk
Kuciptakan suasana murung
Agar dia akan segera lelap dalam naungan nisbiku
Setitik demi setitik kalimat dosa mulai terlempar
Mengangungkan kesempurnaan sepi
Aku tak puas
Dan selalu tak merasa puas
Kemarilah kawan
Akan kubagi kenikmatan sepi ini padamu
Kau akan merasa hidup
Merasa seperti danau dalam kehausan musafir

Yogyakarta 9 maret 2001

Tidak ada komentar:

Posting Komentar