Setiap kali ada kata keluar
Maka di dalamnya tersembunyi kilauan tafsir
Setiap kepala tergerak mengikutinya
Dalam temaram nurani yang busuk
Begitu pula dengan naungan lagu lagu
Apabila di dalamnya tersuguh nyanyi
Kaki tergerak mengikuti irama yang tercipta
Entah sadar atau mabuk
Hari kemarin menjadi romansa
Dan angin telah membawanya pada kesejatian
Di sana menjadi perdebatan
Lalu sejarah tercipta
Manis pahit tergambar dalam risau alam
Akulah anugerah juga akulah bencana
Terangkul di dalamnya hamparan surga
Juga pelangi neraka yang berjelaga
Menjelma dalam syahdu kenistaan yang melankolis
Lihatlah darah itu ! Amis dan merah hitam
Terbentang antara benci dan rindu
Juga makian senja nan muram
Tapi darah tetaplah darah !
Dia tergeletak antara sadar dan sekarat
Dan kita melihatnya sepintas seolah tak ada
Kemudian dia berlalu
Dan kita semakin lupa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar