Cari Blog Ini

29 April 2008

sepotong malam buat bunda

kubelah malam ini seperti kemarin
kutikam jantungnya agar bisa kucium bau darah
merasakan denyut jantungnya yang masih berdetak satu-satu
kujilat dengan dahaga menyapu menyerak-nyerak
seperti perempuan malam kehabisan pelanggan
aku tak kuasa, Bunda
dengarlah rintihan malam yang telah kupenggal ini
agar kau mengerti betapa saat ini
aku telah banyak menanggung banyak rintihan
Adam
Hawa
setan juga bahkan malaikat
namun aku masih berbaik hati
aku sisakan sepotong malam padamu, Bunda
di dalamnya ada desah lapar korban perang
keluh kesah orang-orang kalah
kasak kusuk penghianat yang mencoba hadirkan kejayaan lewat mimpi
nikmati dan tersenyumlah, Bunda
masih banyak cerita kunantikan darimu untuk tidurku yang panjang
sambil menikmati bunga-bunga yang tak kumengerti namanya
dan aku berjanji,
esok hari kukirim lagi potongan malam segar
seperti sayatan hati yang menjerit-jerit
yang tak kuketahui sejarahnya.
yogyakarta, okt 2000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar