Cari Blog Ini

18 November 2008

Aroma Luka

malam ini seperti kau tahu, lebih lama dari penantian
lalu engkau jadikan sisa kehendakmu jadi remah amarah
sebenarnya apa yang kau cari? bukankah menu makan malammu sudah lengkap?
ditambah aroma kedengkian yang terselip di sela gigimu

kau tentu rindu pada pagi, menyibaknya dan membakar kulitmu dengan asa
sebab sinarnya lebih tajam dari kata-kata
tapi pagi seperti penantian, tak bertepi, tak punya mimpi
pagi malah menidurkan gejolak saat hasrat bertubi aniaya imajinasi

oh ya, suatu kali kudatangkan dia dalam mimpimu
namun kau malah mengusirnya dengan caci maki
luka yang dia bawa membawa aroma dendam luar biasa
dalam hatinya kini selalu ada belati, siap menorehkan luka lebih dalam
hinggak kau tak akan bisa bangun, bahkan bermimpi

kini haribaan itu makin nisbi, tinggal rekaan dan rekaman
kau mengulang-ulang slide itu hingga matamu terlalu lelah
masih gelisah
masih menunggu
masih terjaga
....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar